Rabu, 01 Februari 2017

Kepala Pejaten alias BG/Budi Gunawan barusan ngamuk2 hahahaha.

Kepala Pejaten alias BG/Budi Gunawan barusan ngamuk2 hahahaha.

BG marah luar biasa atas keTOLOLan Ahok buka punya bukti telepon MA dan SBY. KeTOLOLan Ahok dan kuasa hukumnya yang mengatakan memiliki bukti telepon MA dan SBY membuat BG ketar ketir.


Dari siapa Ahok dan kuasa hukumnya Pede memiliki bukti tentang adanya telepon dari SBY ke kyai Ma'ruf Amin kecuali dari Intelejen. Ahok dan kuasa hukumnya lupa, statementnya mengenai adanya telepon antara SBY dan MA memberi bukti keterlibatan intelejen di suksesi mereka.

Sumber kami mengatakan, BG ketar ketir karena menyeret nama SBY ke Medan pertempuran akan menyeret kekuatan intelejen lama, #salingbongkar.

Awalnya peta pertempuran cukup di wilayah kepolisian tanpa perlu kelihatan keterlibatan intelejen didalam mendukung suksesi Ahok. Dengan statemen adanya telepon SBY ke MA, berarti Ahok dan tim kuasa hukumnya melakukan penyadapan ilegal.

Melanggar privasi seseorang ditambah lagi, orang tersebut adalah mantan RI 1. Kecuali nanti mereka akan mencoba berkilah dan ngeles bahwa itu didapat dari sumber rahasia yg tdk bisa diungkap ke publik, Siapa?

Masyarakat pasti mengarahkan kepada BG ditambah memori "skandal sate" pada pilpres 2014. Itu blunder yang akhirnya harus kita sebar massive ke masyarakat bahwa ternyata BIN telah Memihak pada Pilgub DKI 2017.

Pejaten di manfaatkan oleh BG demi kepentingan politiknya, untuk penyelamatan dan suksesi Ahok. Pejaten terlibat didalam penyelamatan Ahok, dengan membantu memberikan data data intelejen termasuk telepon SBY ke Kyai Ma'ruf Amin.

Jadi pantas beberapa jam lalu, BG mengatakan TOLOL kepada Ahok dan tim kuasa hukumnya. Ketika BG sedang fokus menggunakan 'orang kesayangannya' Anton Charliyan untuk mengkriminalisasi HRS, tiba tiba Ahok dan tim kuasa hukumnya blunder, dengan menempatkan seolah pihak intelejen berada dipihak mereka, #TOLOL

Skandal sate milik BG untuk memenangkan Petruk Watuk, seperti diulangi lagi kepada Ahok, ingat ya penjahatnya masih sama!!! Bodoh atau memang tolol? Kok jadi penjahat ngga bisa lebih kreatif dikit, pake modus yg sama, atau memang rakyatnya saja yg suka mudah lupa?

Tapi yang pasti dengan keceplosan Ahok dan tim kuasa hukumnya tentang telepon SBY ke Kyai Ma'ruf Amin memberi bukti bahwa PEJATEN TIDAK NETRAL.

Kalau pejaten nya saja tidak netral, yakin urusan kecurangan bakal terungkap? Karena KITA adalah CURANG.

Inget ya...skenarionya pada putaran pertama Ahok akan memperoleh 38-39% suara. Kalo yang lolos ke putaran kedua AHY maka Silvy akan berurusan sama KPK, sedangkan jika yang lolos Anis maka Sandiaga Uno yang akan berurusan dengan KPK.

Yang lebih ngeri Ahok dan tim pengacaranya mau laporin Kyai Ma'ruf Amin. hehehe

Selamat datang para mantan...Apa kabar sobat...Inilah NKRI mu.
NKRI diam karam maju jadi abu semua demi apa dan demi siapa???


copas akun fb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar